
BANDUNG – Pendidikan anak usia dini menjadi pondasi penting untuk membangun karakter dan keimanan anak. Salah satu output PG&TK Daarut Tauhiid adalah mencetak generasi dengan karakter salimul akidah, yaitu akidah yang lurus dan kuat sehingga anak senantiasa bergantung hanya kepada Allah SWT dalam setiap aspek kehidupan.
PG&TK Daarut Tauhiid menggunakan metode pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan, setiap pagi anak-anak diperdengarkan lantunan asmaul husna untuk menanamkan kecintaan kepada Allah, program ini diperkuat dengan pembelajaran PAI yang dilakukan setiap hari Jumat. Lebih dari itu, nama kelompok dalam kelas pun diambil dari Asmaul Husna, sehingga anak menjadi lebih akrab dengan nama-nama Allah.
“Salah satu fokus dari program ini adalah mengenalkan anak tentang Allah secara mendalam. Harapannya anak-anak memiliki keyakinan utuh kepada Allah dan mampu mengaitkan setiap kejadian dalam hidup mereka kepada kebesaran-Nya,” ujar Khrisasi Suci, Kepala Tata Usaha PG&TK Daarut Tauhiid, (24/2).
“Alhamdulillah, program ini mendapatkan respons yang sangat baik, anak-anak terlihat menikmati lantunan asmaul husna setiap pagi dan mereka semakin antusias ketika dikenalkan melalui metode yang menyenangkan. Dampak positif mulai terlihat dalam keseharian anak-anak, mereka senantiasa mengucapkan kalimat thayyibah seperti MasyaAllah, bismillah, alhamdulillah, dalam berbagai situasi,” lanjutnya.
Keberhasilan program ini tentu tidak terlepas dari peran aktif orang tua. TK Daarut Tauhiid mengajak orang tua untuk terus mendukung pembelajaran ini di rumah. Orang tua diharapkan bisa menguatkan kembali apa yang telah diajarkan di sekolah, sehingga pembelajaran tentang Asmaul Husna ini benar-benar membekas dalam hati anak-anak.
“Lebih jauh, program ini juga melatih anak untuk terbiasa berpikir dan bersikap sesuai dengan nilai-nilai Islam. Mereka diajarkan untuk menghadapi setiap peristiwa dengan kesadaran bahwa semua terjadi atas izin Allah. Dengan cara ini, anak-anak tidak hanya berkembang secara intelektual tetapi juga secara spiritual,” tutup Suci.
Dengan dukungan penuh dari orang tua dan sekolah, semoga anak-anak tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki ketauhidan yang kokoh dan senantiasa bergantung hanya kepada Allah. (Nenden/Dian)